Pernahkah Anda masuk ke sebuah toko dan langsung merasa nyaman, meski awalnya tidak berniat membeli apa pun—lalu keluar dengan kantong belanja di tangan? Bisa jadi, aroma di dalam toko itu yang ‘membujuk’ Anda.
Menurut penelitian dari Journal of Retailing, aroma yang tepat bisa meningkatkan keinginan belanja hingga 80%. Ya, aroma bukan hanya soal kenyamanan—tapi strategi bisnis yang serius. Persaingan bisnis semakin ketat, pebisnis dituntut untuk menciptakan pengalaman yang baik bagi pelanggan, dan scent marketing bisa jadi senjata rahasia yang efektif.
Dalam artikel ini, kita akan memahami:
- Apa itu scent marketing dan kenapa begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
- Masalah umum yang sering diabaikan terkait pengalaman sensorik pelanggan.
- Strategi sederhana dan praktis untuk mulai menerapkan scent marketing di bisnis Anda.
- Contoh nyata dari brand ternama yang sukses memanfaatkan aroma untuk meningkatkan penjualan.
Lupa bahwa pelanggan “merasakan” dengan lebih dari sekadar mata
Banyak bisnis terlalu fokus pada tampilan visual: desain toko, kemasan, atau media sosial. Namun, indera penciuman adalah satu-satunya indra yang langsung terhubung ke bagian otak yang mengatur emosi dan memori. Artinya, aroma memiliki kekuatan emosional yang besar.
Menurut Dr. Alan Hirsch, neurolog dan pendiri Smell & Taste Treatment and Research Foundation, aroma dapat meningkatkan lama kunjungan pelanggan dan bahkan memengaruhi penilaian mereka terhadap kualitas layanan.
Masalahnya? Banyak pemilik bisnis bahkan tidak memikirkan bagaimana toko atau ruang mereka “berbau”. Akibatnya, mereka melewatkan potensi besar untuk meningkatkan loyalitas dan konversi pelanggan.

Gunakan Scent Marketing sebagai Penguat Identitas dan Pengalaman Merek
Apa itu Scent Marketing?
Scent marketing atau pemasaran aroma adalah strategi penggunaan aroma tertentu untuk memperkuat brand, membentuk emosi pelanggan, dan mendorong keputusan pembelian.
Langkah-Langkah Praktis Menerapkannya:
1. Identifikasi Karakter Brand Anda
Tanya pada diri Anda: Jika brand saya adalah aroma, apa wanginya? Elegan dan eksklusif? Segar dan energik? Hangat dan menenangkan?
2. Pilih Aroma yang Konsisten
Gunakan aroma yang konsisten di seluruh titik kontak dengan pelanggan: toko fisik, kemasan, bahkan di acara atau booth pameran.
Contoh:
- Aroma citrus = energi, kebersihan (cocok untuk gym, klinik)
- Vanilla atau kayu manis = kenyamanan, nostalgia (cocok untuk café, toko kue)
- Lavender = relaksasi (spa, hotel)
3. Gunakan Teknologi Difusi Aroma
Gunakan diffuser profesional untuk menyebarkan aroma secara merata dan aman di ruang bisnis Anda.
4. Uji Respons Pelanggan
Pantau perilaku pelanggan setelah menerapkan aroma: Apakah mereka lebih lama tinggal? Apakah pembelian meningkat? Gunakan data ini untuk menyempurnakan strategi.
Contoh Kasus: Hotel Marriott & Aroma Signature
Hotel Marriott menggunakan aroma khas bernama “Attune”, kombinasi jeruk bali, lavender, dan rempah. Aroma ini digunakan di seluruh hotel mereka secara global.
Hasilnya? Pelanggan mengaitkan aroma tersebut dengan rasa tenang, bersih, dan premium—citra yang ingin ditanamkan oleh brand Marriott.
Beberapa tamu bahkan membeli diffuser dengan aroma yang sama untuk dibawa pulang—menciptakan emotional recall yang memperkuat loyalitas mereka terhadap merek.
Tips Praktis untuk Anda yang Baru Memulai:
- Hindari aroma yang terlalu kuat atau menusuk hidung. Tujuannya adalah membantu pengalaman, bukan menguasainya.
- Konsultasikan dengan penyedia scent marketing profesional agar aroma yang dipilih sesuai karakter brand.
- Lakukan tes A/B jika memungkinkan: coba aroma berbeda di 2 cabang toko dan bandingkan hasilnya.
- Hindari aroma yang bisa memicu alergi umum seperti bunga terlalu tajam atau bahan kimia berlebihan.
Kesimpulan
Scent marketing adalah alat yang kuat namun sering diabaikan dalam dunia bisnis. Aroma dapat menciptakan ikatan emosional, memperpanjang durasi kunjungan, dan meningkatkan penjualan. Dengan strategi yang tepat, bisnis Anda bisa membangun experience yang lebih dalam dan memorable bagi pelanggan.
Coba terapkan tips ini di bisnis Anda dan lihat perubahan positifnya!